Dari Malaysia ke Penang (Dari belanja sampai nasi kandar)


Malaysia merupakan salah satu negara di dunia yang belakangan ini berseteru dengan Indonesia.Mulai dari batik,wayang,lagu rasa sayange, reog ponorogo sampai tari pendet. Bahkan batik yang belakangan ini diresmikan menjadi salah satu warisan budaya asli Indonesia oleh Unesco,PBB, membuat Malaysia sedikit emosi karena merasa Malaysia juga memiliki kebudayaan berupa batik hanya motifnya saja yang dibedakan (sumber:majalah CHIC).
Entah apa yang sebenarnya terjadi antara Indonesia dan Malaysia. Yang jelas,berangkat ke Malaysia merupakan suatu keberuntungan tersendiri.Dalam bayangan saya,sudah terpikir berjalan diantara Petronas Tower,KLCC dan lainnya. Namun bukan salah siapa-siapa juga saat tour-guide yang tidak lain tidak bukan adalah kakak sendiri,hanya bisa mengajak kami keliling kompleks plaza yang terdapat disekitar hotel.

Menginap di salah satu hotel berbintang,Dorset Hotel, is amazing.Kamar yang terletak di lantai 28 memungkinkan untuk memandang penjuru kota Malaysia terutama disekitar Bukit Bintang. Bukit Bintang sendiri merupakan salah satu lokasi favorit turis karena disekitarnya terdapat komplek perhotelan kelas internasional sampai tempat belanja yang dapat dicapai dengan berjalan kaki.
Mau berbelanja dan punya uang banyak? Malaysia tempatnya.Hal ini mungkin disebabkan karena kurs mata uang Rupiah Indonesia yang cenderung lebih rendah dari Ringgit Malaysia sehingga belanja apapun disana terasa sangat mahal. Setiap belanja satu item dan bertanya berapa harganya,otomatis kepala akan langsung mengalikannya dengan rupiah sehingga untuk berbelanja disana harus cari yang paling murah dan barang yang mau dibeli tidak ada di Indonesia.Karena barang Indonesia cenderung lebih bagus dan artistik.Tapi jika ingin belanja barang bermerk PAVILION, tempatnya. Mau merk Boss sampai Louis Vitton,tinggal pilih dan gesek!
Tidak kelihatan budaya khusus disana,kalaupun ada mungkin baju nasional mereka seperti baju kurung yang dijual bebas di plaza maupun pasar tradisional dengan harga yang lumayanlah RM 100 (setara dengan sekitar 300.000 rupiah).
Bahkan harga di pasar tradisional pun melangit.Ampun dijey!
Tapi ada satu sudut favorit di Bukit Bintang ini,kurang tau juga namanya apa. Tapi terletak diantara LOT 10 dan tempat perbelanjaan lain.Kalau malam,simpang ini keren banget.Dan sepertinya orang-orang sana juga tempat nongkrongnya disini.
Lepas dari Malaysia,Penang merupakan tujuan selanjutnya.
Tidak banyak yang bisa dilihat disini.Tapi oleh Unesco,PBB,Penang ditetapkan sebagai salah satu kota cagar budaya dunia karena kebudayaan yang ada disini merupakan budaya multi yang berasal dari beberapa budaya seperti cina,india dan sedikit melayu. Orang Indonesia? Banyak....hampir disetiap toko bisa dijumpai sejak dari Malaysia sampai ke Penang.Mereka bekerja sebagai TKI.Kadang suka miris melihat mereka bekerja di negara orang dengan komentar pulang cuma bisa beberapa tahun sekali dan takut dimarahi oleh yang punya toko jika tidak melayani tamu dengan benar.
Begitu sampai disini, kita berbuka puasa pakai nasi lemak.Pensaran ingin makan nasi lemak,apakah rasanya sama dengan di Indonesia. Ternyata memanng berbeda,nasi lemak disini bener-bener lemmmak.........enyek..enyak...


Ada juga nasi kandar, nasi berwarna kuning seperti tumpeng di Indonesia,tapi ini dari beras yang dicampur kunyit.Rasanya...bolehlah...tidak selemak nasi lemak tapi lumayan daripada makanan lain yang kita makan sejak di Malaysia.

Satu yang menyebalkan di Malaysia,berbelanja disana tidak senyaman disini.Pramuniaga cenderung kasar.Bukan kasar omongannya tapi tutur katanya.Mau menawar saja kita musti ikutan ngomong besar dan pakai tanda seru,kalau ingin dihargai.Ugh.....
Hal yang kontras di Malaysia dan Penang dengan di sini,banyak sekali terdapat turis mancanegara yang seliweran jalan-jalan disepanjang jalan yang bisa dilalui. Mungkin kalau di Indonesia seperti di Bali.Selain Bali,turis mancanegara jumlahnya bisa dihitung.
Apa yang kurang di Indonesia?
Indonesia punya orang yang ramah,budaya yang kompleks,tutur kata yang sopan,tempat wisata alam dan belanja yang tidak kalah indah dibandingkan negara manapun di dunia.
Jadi,apa yang harus kita lakukan?
Setidaknya kita bisa mulai dari pakai batik hari ini,2 Oktober,yuang telah ditetapkan sebagai hari batik nasional.

Comments

Popular posts from this blog

Air mancur Bukopin,Alternatif hiburan di Medan

Batam versus Tanjung Pinang,Mau Kemanakah Anda?

Kreatifitas Hampir Mati