Ketika milikmu tidak lagi sepenuhnya milikmu!
Sisa kehangatan yang berbau romatisme masih terasa hawanya saat kembali dari liburan plus-plus (plus kerja,maksudnya)di daerah pegunungan sana.Masih lengket di ingatan bagaimana rasanya hangat dipeluk,diciumi oleh beliau.Rasanya seperti jatuh cinta lagi untuk yang kesekian kalinya.Berkali ucapan "i love you" keluar dari bibir dan berkali pula keluar kekaguman yang tidak bisa direm keluar dari mulut ini.Betapa cakepnya,betapa aku mencintainya.......dan lain-lain,dan lain-lain.Tempat tidur jadi tempat paling hangat dimuka bumi.Semua capek,lelah,letih dan lesu sekejap hilang.Rasanya tidak dibutuhkan percintaan berkali-kali yang membuat peluh bercucuran mengotori seprai,baju atau apapun.Yang 2 hari itu rasanya ......... kembali memiliki orang yang aku nikahi beberapa waktu yang lalu.Rasanya aku memiliki suami.
Ini bukanlah isapan jempol atau mencari sensasi apalagi cerita/essai berbau pornografi.
Ini soal rasa,soal memiliki yang selama ini hilang entah dimana.Tubuhnya masih bisa dilihat tapi perasaan itu seperti menguap,sekan-akan terjadi evaporasi disini.Kesibukannya di kantor ditambah lagi bisnisnya yang membuatnya harus pulang sampai larut malam bahkan tidak pulang sama sekali tanpa menghubungi aku(yang tercatat di buku nikah sebagai istrinya), pergi sepagi mungkin sebelum ayam berkokok,telepon-telepon yang berdering tengah malam.Pertemuan bisnis disini pertemuan bisnis disana,jam 11 malam,jam 6 pagi!
Aku mulai lelah...........
Selama ini aku mencoba mengikuti alur permainannya,mencoba mengerti kesibukannya.Tapi ternyata...lagi-lagi aku hanya perempuan biasa.Butuh diperhatikan,dimanja,menjadi satu-satunya perhatian baginya diantara temannya,keluarganya apalagi kalau cuma rekan bisnisnya.Ini bukan soal kekurangan materi,karena aku juga bisa memenuhi kebutuhanku sendiri tapi alangkah bahagianya jika suami mau peduli sedikit saja soal kebutuhan istrinya,lahir dan batin.
Betapa aku masih mencoba mencintai kamu.....
Ini bukanlah isapan jempol atau mencari sensasi apalagi cerita/essai berbau pornografi.
Ini soal rasa,soal memiliki yang selama ini hilang entah dimana.Tubuhnya masih bisa dilihat tapi perasaan itu seperti menguap,sekan-akan terjadi evaporasi disini.Kesibukannya di kantor ditambah lagi bisnisnya yang membuatnya harus pulang sampai larut malam bahkan tidak pulang sama sekali tanpa menghubungi aku(yang tercatat di buku nikah sebagai istrinya), pergi sepagi mungkin sebelum ayam berkokok,telepon-telepon yang berdering tengah malam.Pertemuan bisnis disini pertemuan bisnis disana,jam 11 malam,jam 6 pagi!
Aku mulai lelah...........
Selama ini aku mencoba mengikuti alur permainannya,mencoba mengerti kesibukannya.Tapi ternyata...lagi-lagi aku hanya perempuan biasa.Butuh diperhatikan,dimanja,menjadi satu-satunya perhatian baginya diantara temannya,keluarganya apalagi kalau cuma rekan bisnisnya.Ini bukan soal kekurangan materi,karena aku juga bisa memenuhi kebutuhanku sendiri tapi alangkah bahagianya jika suami mau peduli sedikit saja soal kebutuhan istrinya,lahir dan batin.
Betapa aku masih mencoba mencintai kamu.....
Comments
Post a Comment