Silia

Kak,hari ini aku makan sepertinya biasa di kantin mbak yem.Aku pesan teh manis panas.Kenangan tentang kakak seperti baru terjadi kemaren.Kakak dengan secangir kopi Itam panas di gelas belimbing.Tentang cerita gila kita.Berbagi akan isi perut.Keceriwisan kakak,panggilan"sayang" kakak ke aku. Aku mengenangnya di tempat kita biasa menghabiskan waktu.28 jam sehari. Kak,semua orang bilang berkurang 1 anggota tetap di kantin berkurang.Semua orang bilang,frekuensi aku ngantin jauh berubah.Mereka bilang itu karena kakak gak ada lagi. Kak,aku masih tetap ngantin. Walaupun hanya untuk sarapan,walau hanya untuk makan siang. Hanya itu. Selama-lamanya di kantin 1 jam-an doang. Bukan karena kakak gak ada lagi. Tapi memang aku merasa tidak ada yang menahan aku untuk harus tetap disana sebagai mana kakak dulu ada. Kak,aku gak pernah memimpikan kakak,sebagaimana teman-teman memimpikan kakak. Tapi kakak selalu di depanku,disampingku,saat aku di mbak yem. Zee

Saya dulu sekali pernah nonton film nya Sandra Bullock,Miss Congeniality.Waktu itu saya pikir itu artinya nona yang ramah.Belakangan saya baru mengetahui kalau ternyata itu artinya nona pengen tian. Terlepas Dari pada Bahwa ternyata saya baru tahu artinya,tidak men jadi kan tulisan ini men jadi tak berarti. Di kehidupan nyata ternyata ada nona itu.Pas seperti di film.Terlalu nyata untuk menjadi nyata. Tapi ada,dan orang-orang sepertinya halnya di film-film sangat mencintai orang ini. Alasan nya : 1.Ramai,percakapan men jadi tidak kaku 2.Supel,suasana menjadi cair,gak ada jeda,gak ada gap 3.Sangat ramah 4.Baik hati 5.dan tidak sombong So everybody love them. But me. Why? Karena setahu saya,mereka tipikal orang yang memang hobi nya menyenangkan orang lain.Walaupun mungkin tulus.I never knows it. But still,they are snakes. Berani bibir. Dan karena saya gak tipikal begitu,jadilah saya dibenci orang-orang.Sekurang-kurangnya gak ada yang suka sama saya. Well,that my story about miss congenia...